Hakekat Manusia Sebagai Mahluk Individu Sekaligus Mahluk Sosial

Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba memberikan solusi untuk kalian mengenai materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) kelas X tentang Manusia Sebagai Mahluk Individu sekaligus Mahluk Sosial. Seperti kita ketahui, sebagai manusia yang tidak sempurna, diri kita selalu memiliki beberapa kekurangan. Seperti kita manusia merupakan mahluk yang tidak akan pernah bisa hidup tanpa orang lain, namun disisi lain kita sebagai manusia juga terkadang sangat tidak peduli dengan keberadaan orang disekitar kita. Dibawah ini terdapat pengertian manusia sebagai mahluk individu sekaligus sebagai mahluk sosial.
  
Kompetensi Dasar :
  • Memahami Definisi manusia sebagai mahluk individu sekaligus mahluk sosial


Materi :


1. Pengertian Manusia Sebagai Mahluk Individu


Manusia sebagai mahluk individu

Manusia merupakan pribadi terpisah dengan pribadi manusia lainya. Artinya manusia secara individual selalu memiliki perbedaan dengan manusia yang lain. Setiap manusia dciptakan Tuhaan dengan ciri dan karakteristik yang unik, yakni satu dengan yang lain selalu berbeda. Setiap manusia memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita, serta dibekali potensi masing-masing.
Jadi manusia sebagai individu adalah pribadi yang selalu memiliki perbedaan dengan individu lain. (Tak ada satu manusiapun yang sama persis, walaupun terlahir memiliki saudara kembar)

Pemahaman Hakekat Manusia Sebagai Mahluk Individu Yang Ekstrim dan Berlebihan Dapat Memunculkan Paham Yang Bersifat Individualis :
  • Munculnya Paham Individualisme, Liberalisme dan Kapitalisme.
  • Manusia secara individu adalah bebas. Mereka dapat menentukan sendiri apa yang ingin dilakukan dan apa yang tidak ingin dilakukan.
  • Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia adalah individu yang bebas dan merdeka secara berlebihan melahirkan paham individualisme.
  • Paham individualisme adalah paham yang menjunjung tinggi kepentingan individual secara berlebihan dan mengabaikan kepentingan bersama.
  • Dari semangat individualisme inilah, mendorong lahirnya revolusi besar yakni revolusi Perancis (1789), dengan semboyan liberty, egality, fraternity.( kebebasan, persamaan, dan persaudaraan), yang kemudian berpengaruh besar dan menyebar luas terutama di negara Eropa Barat dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Di bidang politik paham individualisme melahirkan ideologi liberalisme, yakni ideologi yang menekankan dan mengutamakan pada kepentingan dan kebebasan individual.
  • Di bidang ekonomi paham individualisme melahirkan sistem ekonomi kapitalisme, yaitu sistem perekonomian yang individualis dan diusahakan oleh pihak swasta atau perorangan, dengan tujuan memperoleh keuntungan setinggi-tingginya, sehingga dapat mensejahterakan individu yang bersangkutan.
  • Sistem ekonomi ini ditandai dengan adanya sistem persaingan bebas antar pelaku ekonomi dan harga barang ditentukan oleh pasar, sedangkan campur tangan pemerintah dalam hal ini sangat terbatas.

2. Pengertian Manusia Sebagai Mahluk Sosial

Manusia sebagai mahluk sosial

Bahwa manusia dalam menjalani kehidupanya senantiasa bersama dan bergantung dengan manusia yang lain (tidak dapat hidup sendiri). Di Dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dalam hidupnya. Oleh karena itu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain.Karena kebutuhan manusia yang beranekaragam dan bertingkat (dari yang sederhana sampai yang kompleks) maka manusia membentuk kelompok. Contoh :
  • Untuk memenuhi kebutuhan biologis, manusia membentuk keluarga.
  • Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi manusia membentuk usaha dagang.
  • Untuk memenuhi kebutuhan sosial, manusia membentuk kelompok sosial seperti arisan, kelompok pengajian dan lain-lain.

Dengan demikian, kenapa manusia selalu hidup berkelompok ? adalah dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya.

3. Manusia sebagai Zoon Politicon


Manusia sebagai zoon politicon

Secara harfiah Zoon Politicon artinya binatang yang berpolitik. Menurut Aritosteles manusia adalah Zoon Politicon, artinya manusia adalah mahluk yang hidupnya selalu berkelompok atau bermasyarakat. Manusia memiliki naluri untuk selalu hidup berkelompok, (baik untuk bekerja sama maupun untuk bersaing), seperti naluri yang dimiliki binatang, tetapi karena manusia memiliki akal dan perasaan. Maka kehidupan kelompok manusia dengan kelompoknya tidak tentu sama dengan binatang. Kelompoknya manusia diwarnai dengan aturan-aturan atau norma, sedangkan kehidupan kelompok binatang tidak mengenal norma dan aturan.

Pemahaman Manusia Sebagai Mahluk Sosial Secara Berlebihan dan Ekstrim Dapat Melahirkan Paham Sosialis. Munculnya Paham Sosialisme, Komunisme, dan Etatisme ;
  • Seorang individu akan ada artinya dan dapat mengembangkan potensinya apabila berada dalam kelompok masyarakat. Oleh karena itu, setiap individu harus rela mengorbankan kepentingan dan sifat-sifat individualnya demi kepentingan kelompok.
  • Pemahaman yang mengembangkan pemikiran akan pentingnya aspek sosial manusia melahirkan paham sosialisme. (banyak berkembang di negara Eropa Timur)
  • Paham Sosialisme adalah paham yang lebih cenderung mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan individual. (Cenderung mengabaikan kepentingan individual)
  • Paham Sosialisme sebenarnya merupakan reaksi atas sistem kapitalisme yang lahir dari paham individualisme.
  • Sosialisme dalam bentuk ekstrim dapat berkembang ke arah ideologi komunis, yakni ideologi yang tidak mengakui adanya hak kebebasan individual, seperti hak kebebasan berpendapat atau berpolitik, hak milik atas alat produksi, hak milik atas tanah, semua dihapuskan dan diganti menjadi milik bersama yang dikuasai oleh negara.
  • Semua sendi-sendi perekonomian dikuasai oleh negara, yang sering dikenal dengan sistem ekonomi Etatisme.


4. Hakekat Manusia Menurut Pandangan Pancasila
  
Manusia menurut pandangan pancasila

Bahwa secara hakiki manusia adalah mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Sebagai mahluk individu dan mahluk sosial adalah sifat kodrati yang tidak bisa dipisahkan. (sebagai mahluk monodualis). Pandangan ini bukan sekedar gabungan antara pandangan individualisme dan sosialisme, tetapi merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia secara mendalam.
Sekali lagi, manusia bukan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, tetapi sebagai mahluk individu sekaligus mahluk sosial.

Bahkan dalam pandangan Pancasila, manusia secara kodrati bukan hanya terdiri atas satu sifat monodualis individu dan sosial saja, tetapi juga monodualis yang lain seperti jiwa dan raga, sehingga disebut juga bahwa manusia adalah mahluk yang monopluralis.

Menurut C.H. Cooley (ahli Sosiologi Amerika) Individu dan masyarakat bukan dua realita yang terpisahkan, melainkan dua sisi dari realita yang satu. Ibarat dua sisi dari sekeping mata uang, yakni uang akan dapat berfungsi sebagai alat tukar apabila memiliki gambar yang lengkap di kedua sisinya walaupun berbeda.

Dengan Demikian Gambaran Manusia menurut Pancasila adalah :
  • Manusia adalah mahluk monopluralis yang memungkinkan untuk dapat melaksanakan sila-sila pancasila.
  • Sila pertama menunjukkan bahwa : manusia perlu menyadari akan kedudukanya sebagai mahluk ciptaan illahi. Oleh karena itu harus mampu menentukan sikap dalam hubunganya dengan Penciptanya.
  • Sila kedua : menuntut akan kesadaran dan keluhuran harkat dan martabatnya, yaitu dengan menghargai martabat sesama manusia.
  • Sila ketiga berarti, manusia Indonesia adalah mahluk sosial yang berada di wilayah Indonesia bersama-sama dengan manusia Indonesia lainya, sehingga harus dapat hidup bersama, saling menghargai dan membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang utuh.
  • Sila keempat menuntut Indonesia saling menghargai perbedaan pendapat dalam menghadapi kebutuhan bersama di dalam menjalankan dan mengembangkan kepribadianya.
  • Sila kelima menuntut manusia Indonesia saling menghargai orang lain dalam memanfaatkan sarana yang diperlukan bagi peningkatan taraf hidup yang lebih baik.

Jadi kesimpulanya menurut Pandangan Pancasila adalah Manusia dihargai sebagai individu yang memiliki hak, kepentingan dan kebebasan secara serasi, selaras dan seimbang dengan kepentingan bersama.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hakekat Manusia Sebagai Mahluk Individu Sekaligus Mahluk Sosial"

Posting Komentar